Pentingnya Penuhi Asupan Serat dengan Kebun Gizi (Pesan Kenzi)
DOI:
https://doi.org/10.36590/jagri.v2i2.167Keywords:
sayuran dan buah, serat, kebun gizi, hidroponikAbstract
Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyebutkan bahwa 95,5% penduduk indonesia pada umumnya dinyatakan masih kurang mengkonsumsi buah dan sayur padahal buah dan sayur banyak jenisnya. Persentase kurang mengonsumsi buah dan sayur pada kelompok anak usia sekolah lebih tinggi yaitu sekitar 96%. Sayuran dan buah-buahan sangat penting sebagai pendukung pemenuhan gizi yang optimal diantaranya vitamin, mineral dan serat pangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan responden dalam memenuhi asupan serat harian dengan kebun gizi secara hidroponik. Kegiatan terdiri dari tahap edukasi, pelatihan dan evaluasi program. Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi. Dilakukan pre test dan post testuntuk mengevaluasi kegiatan edukasi dan pelatihan yang telah dilakukan. Terdapat peningkatan rata-rata hasil pre test dan post test responden dari 35,80% meningkat menjadi 56,79%. Kegiatan edukasi dan pelatihan efektif meningkatkan pengetahuan sasaran dan diharapkan dapat meningkatkan perilaku konsumsi sayur dan buah.
Downloads
References
Febriana R, Sulaeman A. 2014. Kebiasaan Makan Sayur dan Buah Ibu Saat Kehamilan Kaitannya dengan Konsumsi Sayur dan Buah Anak Usia Prasekolah. Jurnal Gizi dan Pangan. 9(2): 133–138. doi: 10.25182/jgp.2014.9.2.%p.
Hardi AD, Indriasari R, Hidayanti H. 2019. Hubungan Pola Konsumsi Pangan Sumber Serat dengan Kejadian Overweight pada Remaja di Smp Negeri 3 Makassar. Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia: The Journal of Indonesian Community Nutrition. 8(2): 71–78. doi: 10.30597/jgmi.v8i2.8508. DOI: https://doi.org/10.30597/jgmi.v8i2.8508
Ismail, Syam A. 2019. Edukasi Teknologi Hidroponik untuk Pemberdayaan Lahan Pekarangan. Dedikasi. 21(2): 105–109. doi: 10.26858/dedikasi.v21i2.11477. DOI: https://doi.org/10.26858/dedikasi.v21i2.11477
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 1–96.
Kementerian Kesehetan RI. 2020. Infodatin Hari Bawa Bekal Nasional. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Kurniasih DE, Adianto J. 2018. Kebun Gizi Sebagai Strategi Berbasis Masyarakat untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumsi. Berita Kedokteran Masyarakat (BKM Journal of Community Medicine and Public Health. 34(2): 93–97. DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.30881
Mahmudah U, Yuliati E. 2020. Edukasi Konsumsi Buah dan Sayur sebagai Strategi dalam Pencegahan Penyakit Tidak Menular pada Anak Sekolah Dasar’, Warta LPM. 24(1): 11–19. doi: 10.23917/warta.v24i1.9134. DOI: https://doi.org/10.23917/warta.v24i1.9134
Nurmahmudah DK, Aruben R. Suryatno. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Makan Buah dan Sayur pada Anak PRA Sekolah Paud Tk Sapta Prasetya Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 3(1): 18472.
Rahmad AH, Al. 2018. Asupan Serat dan Makanan Jajanan Sebagai Faktor Resiko Obesitas pada Anak di Kota Banda Aceh’, Majalah Kesehatah Masyarakat Aceh (MaKMA). 1(2):. 1–8. DOI: https://doi.org/10.32672/makma.v2i1.884
Roidah IS. 2014. Pemanfaatan Lahan dengan Menggunakan Sistem Hidroponik’, Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo. 1(2): 43–50.