Pelatihan Pengolahan Nugget Ikan Lele untuk Mencegah Stunting pada Balita
DOI:
https://doi.org/10.36590/jagri.v5i1.905Keywords:
lele, nugget, pelatihan, protein, stuntingAbstract
Indonesia saat ini sedang menghadapi triple burden of malnutrition, yang ditandai dengan koeksistensi kekurangan gizi (malnutritisi), kelebihan berat badan (overweight) dan defisiensi zat gizi mikro. Berdasarkan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya pada tahun 2020, angka kasus stunting di Kota Tasikmalaya mencapai 7.731 atau 17,58. Produksi ikan di Kota Tasikmalaya mencapai 9.334 ton ikan. Salah satu kecamatan yang paling banyak terdapat rumah tangga usaha pembudidaya kolam ikan adalah Kecamatan Kawalu sebanyak 1.652 rumah tangga. Nugget merupakan salah satu bentuk produk makanan beku siap saji yang banyak disukai anak-anak dan menjadi sumber protein hewani. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini yaitu bagaimana memberikan pelatihan mengenai pembuatan nugget ikan lele kepada masyarakat terutama keluarga yang beresiko stunting, sehingga mereka dapat menerapkan produk ini untuk pengolahan pangan di tingkat rumah tangga. Permasalahan tentang balita stunting dapat diatasi dengan adanya edukasi gizi dan pengolahan pangan berbasis ikan lele yang mudah dibudidayakan dan mudah untuk diolah. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata skor pre-test peserta adalah 6,6 dan hasil rata-rata post-test peserta adalah 8,05. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara nilai pre-test dan post-test atau ada pengaruh pemberian materi terhadap peningkatan pengetahuan kader tentang pelatihan nugget ikan lele untuk mencegah balita stunting. Dari hasil kegiatan ini, disarankan yaitu agar penanganan balita stunting segera teratasi melalui pengolahan nugget ikan lele dan program yang dilakukan efektif setelah kegiatan ini selesai dilakukan dengan adanya pendampingan melalui Kader Posyandu yang akan dipantau melalui grup WhatsApp.
References
Indonesia saat ini sedang menghadapi triple burden of malnutrition, yang ditandai dengan koeksistensi kekurangan gizi (malnutritisi), kelebihan berat badan (overweight) dan defisiensi zat gizi mikro. Berdasarkan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya pada tahun 2020, angka kasus stunting di Kota Tasikmalaya mencapai 7.731 atau 17,58. Produksi ikan di Kota Tasikmalaya mencapai 9.334 ton ikan. Salah satu kecamatan yang paling banyak terdapat rumah tangga usaha pembudidaya kolam ikan adalah Kecamatan Kawalu sebanyak 1.652 rumah tangga. Nugget merupakan salah satu bentuk produk makanan beku siap saji yang banyak disukai anak-anak dan menjadi sumber protein hewani. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini yaitu bagaimana memberikan pelatihan mengenai pembuatan nugget ikan lele kepada masyarakat terutama keluarga yang beresiko stunting, sehingga mereka dapat menerapkan produk ini untuk pengolahan pangan di tingkat rumah tangga. Permasalahan tentang balita stunting dapat diatasi dengan adanya edukasi gizi dan pengolahan pangan berbasis ikan lele yang mudah dibudidayakan dan mudah untuk diolah. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata skor pre-test peserta adalah 6,6 dan hasil rata-rata post-test peserta adalah 8,05. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara nilai pre-test dan post-test atau ada pengaruh pemberian materi terhadap peningkatan pengetahuan kader tentang pelatihan nugget ikan lele untuk mencegah balita stunting. Dari hasil kegiatan ini, disarankan yaitu agar penanganan balita stunting segera teratasi melalui pengolahan nugget ikan lele dan program yang dilakukan efektif setelah kegiatan ini selesai dilakukan dengan adanya pendampingan melalui Kader Posyandu yang akan dipantau melalui grup WhatsApp.