Stunting Prediction Model in Parepare City

Authors

  • Henni Kumaladewi Hengky Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Ayu Dwi Putri Rusman Universitas Muhammadiyah Parepare

DOI:

https://doi.org/10.36590/jika.v4i2.273

Keywords:

stunting, immunization, socio economic, infectious disease

Abstract

One of the big problems regarding nutrition in Indonesia is stunting. A condition known as stunting occurs when a person is shorter than other people. Stunting is caused by a number of things, including malnutrition, a lack of mothers' knowledge about nutrition, a lack of access to health services, a lack of nutritious food, and a lack of clean water and sanitation. The aim of this research was to predict model the incidence of stunting based on the risk factors for children. The cross-sectional design and observational analytical study method were utilized in this research. In the City of Parepare, there are 97 samples of children under the age of five. Interviews, questionnaires, and a length board were used to collect the data. The incidence of stunting was influenced by socioeconomic status (p-value=0,008) and immunization status (p-value=0,032), according to the Chi-square test. According to the results of the multivariate analysis, the most significant determinant of the prevalence of stunting in Parepare City was socioeconomic status.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Henni Kumaladewi Hengky, Universitas Muhammadiyah Parepare

 

Bagian Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Parepare

https://scholar.google.com

Ayu Dwi Putri Rusman, Universitas Muhammadiyah Parepare

 

Bagian Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Parepare

https://scholar.google.com

References

Bappeda [BPPD]. 2021. Parepare Kolaborasi Pemerintah Pusat Tekan Angka Stunting,. Data Divalidasi.

ACC/SCN. 2013. 3 rd Report on The World Nutrition Situation. Geneva.

Agustia R, Rahman N, Hermiyanty H. 2020. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Wilayah Tambang Poboya, Kota Palu. Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan, 2(2): 59–62. https://doi.org/10.22487/ghidza.v2i2.10.

Ahyana R, Zara N, Mardiati. 2019. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan di Desa Wilayah Kerja Puskesmass Muara Satu Kota Lhokseumawe. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara, 8(1): 29–40.

Anisa P. 2012. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25 – 60 Bulan di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. Universitas Indonesia.

Aridiyah, Rohmawati N RM. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. , 3(1): 163–170. https://doi.org/10.1007/s11746-013-2339-4.

Damanik PEG, Siregar MA, Aritonang EY. 2014. Hubungan Status Gizi, Pemberian ASI Eksklusif, Status Imunisasi Dasar dengan Kejadian Infeksi Saluran Akut (ISPA) pada Anak Usia 12-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kota Medan. Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi, 1(4): 1–7.

Daming H, Hengky HK, Umar F. 2019. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Salo Kabupaten Pinrang. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan, 1(1): 59–67.

Destiadi A, Nindya T S, Sumarmi S. 2015. Frekuensi Kunjungan Posyandu Dan Riwayat Kenaikan Berat Badan Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 3 – 5 Tahun. Media Gizi Indonesia, 10(1): 71–75.

Dewi Pusparani Sinambela, Putri Vidiasari D NH. 2019. Pengaruh Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja PUSKESMAS Teluk Tiram Banjarmasin. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, 10(1): 102–111. https://doi.org/10.38037/jsm.v15i2.225.

Dinkes Parepare. 2019. Profil Dinas Kesehatan kota Parepare. Dinas Kesehatan kota Parepare

Febria D, Irfan A, Virgo G. 2022. Hubungan Berat Badan Lahir Rendah Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 10-36 Bulan di Kepenghuluan Bagan Sinembah Timur. , 6(23): 124–127.

Halim LA, Warouw SM, Manoppo JIC. 2018. Hubungan Faktor-Faktor Risiko Dengan Stunting pada Anak Usia 3-5 Tahun di Tk/Paud Kecamatan Tuminting. Jurnal Medik dan Rehabilitasi, 1: 1–8.

Ilmi Khoiriyah H, Dewi Pertiwi F, Noor Prastia T. 2021. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Bantargadung Kabupaten Sukabumi Tahun 2019. Promotor, 4(2): 145. https://doi.org/10.32832/pro.v4i2.5581.

Irmawaty Bentian, Mayulu N, Rattu AJM. 2015. Faktor Resiko Terjadinya Stunting pada Anak TK di Wilayah Kerja Puskesmas Siloam Tamako Kabupaten Sangihe Propinsi Sulawesi Utara. Jikmu, 5(1): 1–7.

Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan RI 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Kementerian Kesehatan RI: Jakarta.

Kusumawati E, Rahardjo S, Sari HP, Kesehatan J, Fakultas M, Universitas IK, Soedirman J. 2013. Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia di Bawah Tiga Tahun Model of Stunting Risk Factor Control among Children under Three Years. , 249–256.

Larasati NN. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-59 bulan di Posyandu Wilayah Puskesmas Wonosari II Tahun 2017. Skripsi, 1–104.

Mondigir JSN. 2020. Hubungan Antara Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Dengan Tingkat Kejadian Stunting Di Puskesmas Sangurara Duyu. Fakultas Kedokteran Untad.

Nurmayasanti A, Mahmudiono T. 2017. Status Sosial Ekonomi dan Keragaman Pangan Pada Balita Stunting dan Non- Stunting Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk. Journal ARGIPA, 2(2): 89–96.

Prendergast AJ, Humphrey JH. 2014. The Stunting Syndrome in Developing Coutries. Paediatrics and International Child Health, 250–265.

Pusdatin Kemenkes RI [Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI]. 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan. , 53(9): 1689–1699. https://doi.org/https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.

Putra O. 2016. Pengaruh Bblr Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-60 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Langkat Tahun 2017. Universitas Andalas.

Sandjojo E putro. 2017. Buku Saku Desa dan Penanganan Stunting. Kementrian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, 42.

Setianingsih, Kurniasari R, Suyani S. 2022. Faktor Resiko Terjadinya Stunting pada Baduta. Jurnal Ilmiah Permas?: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 12(3): 489496.

Sulistiyaningsih SH, Niamah S. 2020. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Puskesmas Kabupaten Pati. Coping: Community of Publishing in Nursing, 8(4): 382. https://doi.org/10.24843/coping.2020.v08.i04.p06.

Swathma D, Lestari H, Teguh R. 2018. Riwayat Imunisasi Dasar Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari Risk Factors Analysis of Low Birth Weight, Body Length At Birth and Basic Immunization History Toward Stunting of Children Aged. JIMKesmas, 1–10.

Tatu SS, Mau DT, Rua YM. 2021. Faktor-Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Kabuna Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu. Jurnal Sahabat Keperawatan, 3(01): 1–17. https://doi.org/10.32938/jsk.v3i01.911.

WHO [World Health Organizatiton]. 2010. Nutrition landscape information system (NLIS)?: Country Profile Indicator, Interpretation Guide. Geneva, 50.

Downloads

Published

2022-08-31

How to Cite

Hengky, H. K., & Rusman, A. D. P. (2022). Stunting Prediction Model in Parepare City. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA), 4(2), 309–318. https://doi.org/10.36590/jika.v4i2.273