Lakuto on Blood Glucose Level in Type 2 Diabetes Mellitus
DOI:
https://doi.org/10.36590/jika.v4i1.232Keywords:
blood glucose level, diabetes mellitusAbstract
Diabetes Mellitus is a chronic disease characterized by hyperglycemia and glucose intolerance in the blood because the pancreas is unable to produce insulin. The risk factors that led to diabetes mellitus are reversible and irreversible. The study was aimed at recognizing the effect that pumpkin and tomato pudding (lakuto) have on decreasing blood glucose levels in type 2 diabetesmellitus in Puskesmas Padang Selasa Palembang. It is a quantitative research using quasi-experiment design with pretest and posttest with two groups design. The subjects were mostly 61-70 years old and female. Average levels of blood glucose before treatment are 329,33 mg/dl in the treatment group and 314,07 mg/dl in the control groups. Whereas the average blood glucose level after treatment was 301,43 mg/dl in the treatment group and 304,00 mg/dl in the control groups. The result showed the effects of pumpkin and tomato pudding (lakuto) on blood glucose levels in diabetes mellitus type 2 in Puskesmas Padang Selasa Palembang (p-value=0,000). This suggests that pumpkin and tomato pudding (lakuto) may lower blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus.
Downloads
References
Al-Ishaq RK, Abotaleb M, Kubatka P, Kajo K, Büsselberg D. 2019. Flavonoids and their anti-diabetic effects: Cellular mechanisms and effects to improve blood sugar levels. Biomolecules, 9(9). https://doi.org/10.3390/biom9090430.
Arsul MI, Amir NRR, Fadila R, Pratiwi IN, Imani F. 2019. Potensi Mie dari Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah. ad-Dawaa’ Journal of Pharmaceutical Sciences. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2(2). https://doi.org/10.24252/DJPS.V2I2.11703.
ADA [American Diabetes Association]. 2013. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care. American Diabetes Association, 36(Supplement 1): S67–S74. https://doi.org/10.2337/DC13-S067.
Astuti YD, Rahayuningsih HM. 2013. Pengaruh Pemberian Jus Tomat Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Prediabetes. Journal of Nutrition College, 2(1): 111–117. https://doi.org/10.0/CSS/ALL.CSS.
Dinkes Provinsi Sumsel. 2018. Profil Kesehatan Tahun 2018. Dinas Kesehatan Palembang.
Erniyani E. 2017. Hubungan Asupan Makronutrien dengan Nilai Kadar Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. [Tesis]. Universitas Jenderal Acmad Yani Yogyakarta.
Evi K, Yanita B. 2016. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II. Majority, 5(2): 27–31.
Fathonah R, Indriyanti A, Kharisma Y. 2014. Labu kuning (Cucurbita moschata Durch.) untuk penurunan kadar glukosa darah puasa pada tikus model diabetik. Global Medical and Health Communication, 27–33.
Febiola DP, Huzaifah Z. Pengaruh Pemberian Jus Tomat Terhadap Kadar Gula Darah Pada Klien Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Cempaka Banjarmasin. Dinamika Kesehatan, 9(2): 278-285.
Hadi TI. 2018. Pemberian Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pasien DM di Wiayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang. Jurnal Gizi Prima, 3(2): 131–138.
Immawati FR, Wirawanni Y. 2014. Hubungan Konsumsi Karbohidrat, Konsumsi Total Energi, Konsumsi Serat, Beban Glikemik dan Latihan Jasmani dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Diponegoro Journal of Nutrition and Health. Universitas Diponegoro, 2(3): 89842. https://doi.org/10.0/CSS/ALL.CSS.
IDF [International Diabetes Federation]. 2017. Eighth edition 2017. IDF Diabetes Atlas, 8th edition. IDF.
Irawan D. 2010. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Daerah Urban Indonesia. Universitas Indonesia, 1–121.
Kemenkes [Kementerian Kesehatan RI]. 2014. Pedoman Manajemen Pelayanan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI: Jakarta.
Kemenkes [Kementerian Kesehatan RI]. 2018. Laporan Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan RI: Jakarta.
Kurniasari D, Arifandini F. 2015. Hubungan Usia, Paritas dan Diabetes Mellitus Pada Kehamilan dengan Kejadian Preeklamsia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Holistik, 9(3): 142-150.
Kusnadi G, Murbawani EA, Fitranti DY. 2017. Faktor risiko diabetes melitus tipe 2 pada petani dan buruh. Journal of Nutrition College, 6(2): 138. https://doi.org/10.14710/jnc.v6i2.16905.
Marcelino G, Machate DJ, Freitas K de C, Hiane PA, Maldonade IR, Pott A, Asato MA, Candido CJ, Guimarães R de CA. 2020. ?-Carotene: Preventive Role for Type 2 Diabetes Mellitus and Obesity: A Review. Molecules (Basel, Switzerland), 25(24): 1–14. https://doi.org/10.3390/molecules25245803.
Muliani U. 2016. Asupan Zat-Zat Gizi dan Kadar Gula Darah Penderita DM Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Kesehatan, 4(2). https://doi.org/10.26630/JK.V4I2.74.
Notoatmodjo S. 2007. Promosi Kesehatan & Perilaku. Rineka Cipta: Jakarta.
Prabowo A, Hastuti W. 2015. Hubungan Pendidikan Dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Wilayah Puskesmas. Jurnal Keperawatan GSH, 1(1): 1–12.
Purwaningsih N. 2018. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi Periode Februari-Maret 2018. Jurnal Kesehatan Surakarta, 15(1): 1–17.
Qian F, Korat AA, Malik V, Hu FB. 2016. Metabolic Effects of Monounsaturated Fatty Acid-Enriched Diets Compared With Carbohydrate or Polyunsaturated Fatty Acid-Enriched Diets in Patients With Type 2 Diabetes: A Systematic Review and Meta-analysis of Randomized Controlled Trials. Diabetes Care, 39(8): 1448–1457. https://doi.org/10.2337/DC16-0513.
Soviana E, Rachmawati B, Widyastiti NS. 2014. Pengaruh suplementasi ?-carotene terhadap kadar glukosa darah dan kadar malondialdehida pada tikus sprague dawley yang diinduksi Streptozotocin. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 2(2): 41–46. https://doi.org/10.14710/JGI.2.2.41-46.
Sudoyono AW, Setiyahadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. 2007. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid 2. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam UI: Jakarta.
Suhaema, Masthalina H. 2015. Pola Konsumsi dengan Terjadinya Sindrom Metabolik. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal). Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 9(4): 340–347. https://doi.org/10.21109/KESMAS.V9I4.741.
Trisnawati SK, Setyorogo S. 2013. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1): 6–11.
Vinayagam R, Xu B. 2015. Antidiabetic properties of dietary flavonoids: a cellular mechanism review. Nutrition & metabolism. Nutr Metab (Lond), 12(1). https://doi.org/10.1186/S12986-015-0057-7.
Wahyuni D. 2017. Tepung Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Menurunkan Kadar Glukosa Darah Tikus Model Sindroma Metabolik. Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 2 (1), 11-16.
Widyasari N. 2017. Hubungan Karakteristik Responden dengan Risiko Diabetes Melitus dan Dislipidemia Kelurahan Tana Kalikedinding. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(1): 130-141. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i1.
Xu H, Luo J, Huang J, Wen Q. 2018. Flavonoids intake and risk of type 2 diabetes mellitus: A meta-analysis of prospective cohort studies. Medicine (United States), 97(19): 1–7. https://doi.org/10.1097/MD.0000000000010686.
Yeni H. 2016. Hubungan Asupan Energi Dan Asupan Serat Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan di Rsup Dr. M. Djamil Padang Tahun 2016. [Skripsi]. Universitas Andalas.
Zainuddin M, Utomo W, Herlina. 2015. Hubungan Stres Dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Keperawatan, 2(1): 890–898.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Eliza, Darlita Aprilianti, Yunita Nazarena, Terati, Sumarman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.