Edukasi Pemberian Makanan pada Ibu Balita Stunting dengan Picky Eater
DOI:
https://doi.org/10.36590/jagri.v2i2.182Keywords:
stunting, picky eater, balitaAbstract
Stunting merupakan kondisi anak usia 0 – 59 bulan, dimana tinggi badan menurut umur berada di bawah minus 2 Standar Deviasi (<-2SD) dari standar median WHO. Penyebab stunting terdiri dari banyak faktor, diantaranya yaitu terkait dengan asupan makanan dan status infeksi. Asupan makan pada anak dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya yaitu kejadian kesulitan makan (picky eater). Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan di RT 04 RW 06 Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, terdapat tiga anak usia 1-5 tahun yang memiliki tinggi badan menurut umur di bawah garis normal dan ketiganya mengalami picky eater. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk memberikan intervensi berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu balita yang memiliki anak dengan status gizi stunting agar dapat memperbaiki kualitas hidup balita. Subjek kegiatan adalah ibu balita yang memiliki balita stunting dan picky eatersebanyak tiga orang berdasarkan data dari Posyandu yang dilanjutkan observasi. Kegiatan dilakukan selama dua kali pertemuan dengan ibu balita yaitu pada tanggal 17 Juli 2021 dan 25 Juli 2021 di kediaman masing-masing. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan menggunakan pre dan post test serta perubahan perilaku yang dilakukan dengan wawancara. Hasil dari kegiatan yaitu terdapat peningkatan pengetahuan subjek setelah diberikan penyuluhan, namun belum ada peningkatan untuk melakukan perubahan sikap subjek. Kegiatan ini mampu meningkatkan subjek mengenai gizi seimbang untuk balita dan keterampilan memberikan makanan pada balita picky eater.
References
Astuti E dan Ayuningtyas I. 2018. Perilaku picky eater dan status gizi pada anak toddler. Midwifery Jurnal. 3(1) : 81–85. DOI: https://doi.org/10.31764/mj.v3i1.155
Dianna, Septianingsih N, dan Pangestu J. 2020. Perbedaan pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah sesudah diberikan penyuluhan tentang stunting melalui media video dan leaflet di wilayah kerja puskesmas saigon kecamatan pontianak timur. Jurnal Kebidanan Khatulistiwa. 6 (1) : 7 - 15 DOI: https://doi.org/10.30602/jkk.v6i1.493
Ibrahim I dan Faramita R. 2015. Hubungan faktor sosial ekonomi keluarga dengan kejadian stunting anak usia 24 - 59 bulan di wilayah kerja puskesmas barombong kota makassar tahun 2014. Al - Sihah : Public Health Science Journal. 6 (2) : 63–75.
Kemenkes RI. 2018. Situasi balita pendek (stunting) di Indonesia. Jakarta : Pusat data dan informasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Nations dan UNICEF . 2013. Improving child nutrition the achievable imperative for global progress. New York : UNICEF
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 2 tahun 2020 tentang standar antropometri anak. 2020.
Pratiwi H dan Bahar H. 2016. Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dalam upaya pencegahan gizi buruk pada balita melalui metode konseling gizi di wilayah kerja puskesmas wua-wua kota kendari tahun 2016. 1–8.
Puspareni L dan Wardhani S 2017. Program kemitraan masyarakat pemberdayaan ibu dalam pengentasan picky eater sebagai salah satu faktor risiko stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas sukmajaya. Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat. Hal. 2–7.
Saraswati D. 2012. Gambaran perilaku picky eater dan faktor yang melatar belakanginya pada siswa paud kasih ananda bekasi tahun 2012. [Skripsi]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
UNICEF. 2019. Emerging findings for reaching the targets. New York : UNICEF