Motivasi dengan Pemilihan Tempat Bersalin pada Ibu Hamil
DOI:
https://doi.org/10.36590/kepo.v4i1.434Keywords:
motivasi, ibu hamil, pemilihan bersalin, tenaga kesehatanAbstract
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan. Cakupan persalinan ke tenaga kesehatan di Desa Jenangger yaitu mencapai 64,3% dari target yang harus dicapai yaitu 90%. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan motivasi dengan pemilihan tempat bersalin pada ibu hamil. Desain penelitian yang digunakan analytic correlational dengan pendekatan studi cross sectional, populasi ibu hamil sebanyak 35 subjek, menggunakan teknik random sampling, variabel independen motivasi, variabel independen pemilihan tempat bersalin di tenaga kesehatan, pengumpulan data berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 subjek yang mempunyai motivasi kuat yaitu 22 subjek (62,5%), memilih bersalin di tenaga kesehatan dan dari 4 subjek yang mempunyai motivasi sedang yaitu 2 subjek (50%) memilih bersalin di tenaga kesehatan dan 2 subjek (50%) tidak memilih bersalin di tenaga kesehatan. Hasil analisis dengan uji spearman rank didapatkan nilai sig 0,000 dengan derajat kemaknaan 0,05 (p-value<0,05). Hal ini menunjukkan H1 diterima yang artinya ada hubungan motivasi dengan pemilihan tempat bersalin pada ibu hamil Seorang ibu yang mempunyai motivasi yang kuat untuk melakukan pemilihan persalinan di tenaga kesehatan akan mengurangi gangguan pada proses persalinan. Hendaknya tenaga kesehatan memberi informasi untuk memilih tenaga kesehatan.
Downloads
References
Aida DA. 2013. Pengaruh Pengetahuan, motivasi dan peran Tenaga Kesehatan terhadap Perilaku Pemilihan Pertolongan Persalinan Remaja oleh Paraji di Bogor Puskesmas Klapanunggal.
Alisuf S. 2013. Psikologi pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Andi AP, Balqis, AMY. 2014. Faktor yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Barebbo. Jurnal AKK, 3(1).
Baba K, Kataoka Y, Nakayama K. et al. 2016. A cross-sectional survey of policies guiding second stage labor in urban Japanese hospitals, clinics and midwifery birth centers. BMC Pregnancy Childbirth. 16(37). https://doi.org/10.1186/s12884-016-0814-2.
Bappenas [Badan Perencanaan Pembangunan Nasional]. 2017. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Jakarta: Bappenas.
Bernadeth marcelina.,Langelo Wahyuni., Y. Indriani. 2020. Motivasi ibu Dalam Pemilihan Penolong Persalinan di desa Powalutan Kecamatan Ranopagu Kabupaten Minahasa Selatan. Manado: Universitas Katolik De la Selle.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep. 2016. Profil Kesehatan Kabupaten Sumenep. Sumenep.
JNPK KR. 2017. Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta: Depkes RI.
Kemenkes [Kementrian Kesehatan]. 2016. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Manuaba. 2017. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
Media Y. 2014. Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil dan Bersalin di Daerah Terpencil Bappeda Provinsi Sumatera Barat. Bina Praja, 6(1): 43–52. https://doi.org/10.21787/jbp.06.2014.21-30
Musdikin I. 2016. Buku Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta.
Nurhidayati S, Margawati A, Irene M. 2018. Kepercayaan Masyarakat Terhadap Penolong Persalinan di Wilayah Halmahera Utara. Promosi Kesehatan Indonesia, 13(1):46–60.
Novianti I, KSR, LT. 2016. Studi Determinan Pemilihan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Dukun/Paraji di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 1(4).
Sari RM, Sanisahhuri M. 2020. Hubungan Dukungan Keluarga dan Sosial Ekonomi dengan Pemilihan Tempat bersalin di Puskesmas Tebing Tinggi. Jurnal Kesehatan Medika Udayana, 6(1).
