Faktor Yang Berhubungan dengan Gangguan Fungsi Pendengaran Pekerja
DOI:
https://doi.org/10.36590/kepo.v3i2.436Keywords:
gangguan pendengaran, kebisingan, produksiAbstract
Gangguan pendengaran merupakan salah satu gangguan kesehatan yang berisiko menurunkan produktivitas pekerja. Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya umur, intensitas bising, masa kerja, lama paparan, dan penggunaan APD. Bagian produksi merupakan bagian vital dalam lingkup perusahaan PT X, dikarenakan pada bagian ini berhubungan dengan proses produksi gula yang menuntut mereka untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study yang bertujuan mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Jumlah subjek sebanyak 40 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan aplikasi soundmeter. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara umur p=0,038 (p<0,05), intensitas bising p=0,009 (p<0,05), masa kerja p=0,022 (p<0,05), lama paparan p=0,000 (p<0,05), penggunaan APD p=0,000 (p<0,05), dengan gangguan pendengaran pada pekerja bagian produksi PT X. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur, intensitas bising, masa kerja, lama paparan, penggunaan APD dengan gangguan pendengaran pada pekerja bagian produksi PT X.
Downloads
References
Adnyani AL, Adiputra LMISH. 2017. Prevalensi Gangguan Fungsi Pendengaran Akibat Kebisingan Lingkungan Kerja pada Pekerja Kayu di Desa Mas Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar. E-Journal Medika Udayana. 6(12):144–147.
Basalama FA. 2015. Hubungan Antara Intensitas Kebisingan Dengan Nilai Ambang Dengar Tenaga Kerja di Bagian Produksi Pt. Putra Karangetang Popontolen Minahasa Selatan. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. 4(1):17-23.
Farhan A. 2020. Faktor risiko gangguan pendengaran pada pekerja industri’, Jurnal Medika Hutama. 03(02): 2181.
Kemnaker. 2018. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5/2018 K3 Lingkungan Kerja, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2018.
Kemnaker et al. 2019. Disabilitas Tuna Rungu’, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2018, 5(2): 1–9. doi: 10.20473/ijosh.v7i3.2018.348-356.
Marisdayana R, Suhartono, Nurjazuli. 2016. Hubungan Intensitas Paparan Bising Dan Masa Kerja Dengan Gangguan Pendengaran Pada Karyawan PT X. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 5(4): 228–237. doi: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.04.5.
Maulana MI, Anggraini MT, Setiawan MR. 202. Hubungan Intensitas Kebisingan dan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Gangguan Pendengaran pada Pekerja Pabrik Tekstil. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 21(3).
MG Catur Yuantari, Hafizhatun Nadia. 2018. Analisis Risiko Keselamatan dan Keselamatan Kerja Pada Petugas Kebersihan Rumah Sakit, 5(3): 107–116.
Putra DA, Ariscasari P, Wardiati. 2022. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit PT Delima Makmur Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2022. Jurnal Real Riset. 4: 382–388. doi: 10.47647/jrr.
Putri WW, Martiana T. 2017. Hubungan Usia Dan Masa Kerja Dengan Nilai Ambang Dengar Pekerja Yang Terpapar Bising di Pt. X Sidoarjo. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. 5(2): 173. doi: 10.20473/ijosh.v5i2.2016.173-182.
Septiana NR, Widowati E. 2017. Gangguan Pendengaran Akibat Bising’, Higeia: Journal Of Public Health Research And Development. 1(1): 73–82.
Setiani L, Syakila N, Yusni. 2018. Hubungan Lama Paparan Penggunaan Earphone Musik Terhadap Terjadinya Gangguan Pendengaran Akibat Bising pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika. 1(2): 17–26.
WHO [World Health Organization]. 2021. World Report On Hearing, World Health Organization.
Zaw AK et al. 2020. Assessment of Noise Exposure and Hearing Loss Among Workers in Textile Mill (Thamine), Myanmar: A Cross-Sectional Study. Safety and Health at Work. 11(2):199–206. doi: 10.1016/j.shaw.2020.04.002.