Perbedaan Faktor Maternal Sebagai Determinan Stunting
DOI:
https://doi.org/10.36590/kepo.v5i2.1019Keywords:
balita, tinggi badan ibu, pendidikan ibu, stuntingAbstract
Prevalensi stunting di Indonesia tergolong tinggi yaitu 24,4% sehingga harus segera ditangani dan dicegah agar tidak terjadi. Banyak studi menghubungkan stunting dengan dengan faktor maternal karena ibu adalah penentu tersedianya asupan dan perawatan kesehatan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan faktor maternal sebagai determinan stunting pada kelompok anak stunting dan tidak stunting. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan membandingkan data pada kelompok kasus dan kontrol. Populasi penelitian yaitu balita usia 24-60 bulan di wilayah kerjasama pelayanan Puskesmas Karanggede. Jumlah sample penelitian sebanyak 30 pada masing-masing kelompok. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus sampai Oktober 2023. Analisis data menggunakan uji statistik non parametric Mann Whitney untuk menganalisis perbedaan faktor maternal pada kelompok stunting dan tidak stunting. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor maternal yang berbeda secara signifikan antara kelompok stunting dan tidak stunting yaitu tinggi badan ibu (p-value=0,018), pendidikan ibu (p-value=0,000) dan LiLA ibu sebelum hamil subjek (p-value=0,039). Faktor maternal seperti usia ibu ketika menikah, usia ibu ketika hamil subjek, pekerjaan ibu, dan status gizi ibu tidak signifikan berbeda antara kelompok stunting dan tidak stunting (p-value>0,05). Penanganan stunting harus dilakukan secara multipihak dengan memperhatikan faktor maternal.
Downloads
References
Amaha, N.D., Woldeamanuel, B.T. 2021. Maternal Factors Associated with Moderate and Severe Stunting in Ethiopian Children: Analysis of Some Environmental Factors Based on 2016 Demographic Health Survey. Nutrition Journal. 20(1), 1-9. doi: 10.1186/s12937-021-00677-6.
Aryu, C. 2020. Buku Epidemiologi Stunting. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Baidho, F., Sucihati, F., Pratama, Y.Y. 2021. Hubungan Tinggi Badan Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 0-59 Bulan di Desa Argodadi Sedayu Bantul. Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia. 17(1), 275-283. https://doi.org/10.37058/jkki.v17i1.2227
BAPPENAS. 2019. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Claudia, P. 2022. Pernikahan Usia Dini dan Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Baduta di Puskesmas Kertek 2, Kabupaten Wonosobo. Higeia Journal of Public Health Research and Development. 6(1), 227-238. https://doi.org/10.15294/higeia.v6i1.51282
Dinkes. 2021. Profil Kesehatan Kabupaten Boyolali Tahun 2020. Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.
Efevbera, Y., Bhabha, J., Farmer, P.E., Fink, G. 2017. Girl Child Marriage as a Risk Factor for Early Childhood Development and Stunting. Social Science and Medicine. 185, 91-101. doi: 10.1016/j.socscimed.2017.05.027.
Eliati, Handayani, S., Heppy Nidia, W., Susanti, D., Rahliadi, R. 2021. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 3-5 Tahun di Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 14(2), 123-135. https://journal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/nasuwakes/article/view/273
Husnaniyah, D., Yulyanti, D., Rudiansyah, R. 2020. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian Stunting. The Indonesian Journal of Health Science. 12(1), 57-64. doi: 10.32528/ijhs.v12i1.4857.
Kemenkes. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 53(9), 1689-1699.
Kemenkes. 2020. Standar Antropometri Anak. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes. 2021. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenko. 2022. Siaran Pers Nomor: 16/HUMAS PMK/I/2022 (Kejar Target Per Tahun Prevalensi Stunting Harus Turun 3 Persen). Kementerian Koordinator Jakarta.
Laksono, A.D., Sukoco, N.E.W., Rachmawati, T., Wulandari, R.D. 2022. Factors Related to Stunting Incidence in Toddlers with Working Mothers in Indonesia. International Journal of Environmental Research and Public Health. 19(17), 1-9. doi: 10.3390/ijerph191710654.
Lestari, W., Rezeki, S.H.I., Siregar, D.M., Manggabarani, S. 2018. Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Sekolah Dasar Negeri 014610 Sei Renggas Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Asahan. Jurnal Dunia Gizi. 1(1), 59-64. doi: 10.33085/jdg.v1i1.2926.
Martha, E., Nadira, N.A., Sudiarti, T., Mayangsari, A.P., Enjaini, E.F., Ryanthi, T.P., Bangun, D.E. 2020. The Empowerment of Cadres and Medicasters in the Early Detection and Prevention of Stunting. Indonesian Journal of Public Health. 15(2), 156-161. doi: 10.20473/ijph.v15i2.2020.153-161.
Millati, N.A., Kirana, T.S., Ramadhani, D.A., Alveria, M. 2021. Cegah Stunting Sebelum Genting: Peran Remaja dalam Pencegahan Stunting. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Muche, A., Dewau, R. 2021. Severe Stunting and its Associated Aactors Among Children Aged 6–59 Months in Ethiopia; Multilevel Ordinal Logistic Regression Model. Italian Journal of Pediatrics. 47(1), 1-10. doi: 10.1186/s13052-021-01110-8.
Mustajab, A.A, Fahira, I. 2023. Hubungan Menikah Usia Anak terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Wonosobo. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia. 7(1), 2-7. doi: 10.52020/jkwgi.v7i1.5494.
Nugroho, A., Putri, S. 2020. Perbedaan Determinan Balita Stunting di Pedesaan dan Perkotaan di Provinsi Lampung. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik. 15(2), 84-90. doi: 10.26630/jkep.v15i2.1499.
Puspasari, H. 2021. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 1-24 Bulan. Jurnal Ilmiah Indonesia. 6(10), 5061-5071. doi: 10.36418/syntax-literate.v6i10.4363.
Qurani, R.M., Jhon, R.E., Setiadi, Q.H., Septisari, A.A., Karuniawaty, T.P., Wangiyana, N.K.A.S., Tengkawan, J., Ihyauddin, Z. 2022. Correlation Between Maternal Factor and Stunting Among Children of 6-12 Months Old in Central Lombok. Journal of Public Health Research and Community Health Development. 5(2), 107-116. doi: 10.20473/jphrecode.v5i2.23525.
Savita. 2020. Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin, dan Pemberian Asi Eklusif terhadap Kejadian Stunting pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang. 8(1), 1-8. https://jurnal.poltekkespangkalpinang.ac.id/index.php/jkp/article/view/92/pdf_1
Sugianti, E., Buanasita, A., Hidayanti, H., Putri, B.D. 2023. Analisis Faktor Ibu terhadap Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Perkotaan. Aceh Nutrition Journal. 8(1), 30-42. doi: 10.30867/action.v8i1.616.
Susanti, R. 2023. Analisis Faktor Maternal terhadap Keluarga Berisiko Stunting sebagai Upaya Peningkatan Analisis Data di BKKBN Kalimantan Timur. Jurnal Nasional Pengabdian Masyarakat. 4(1), 7-17. https://doi.org/10.47747/jnpm.v4i1.1089
Utami, M.T., Widiyaningsih, E.N. 2023. Status Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Sukadadi, Lampung. Ilmu Gizi Indonesia. 6(2), 95-104. doi: 10.35842/ilgi.v6i2.352.
Wahyudi, Kuswati, A., Sumedi, T. 2022. Hubungan Pendapatan Keluarga, Jumlah Anggota Keluarga, terhadap Stanting pada Balita Umur 24-59 Bulan. Journal of Bionursing. 4(1), 63-69. doi: 10.20884/1.bion.2022.4.1.122.
Wardani. 2022. Faktor Maternal sebagai Determinan Stunting di Kawasan Timur Indonesia: Analisis Data. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. 13(4), 229-233. https://forikes-ejournal.com/index.php/SF/article/view/sf13144
Wardani, D.K. 2022. Pengaruh Faktor Maternal Ibu terhadap Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sopaah Kabupaten Pamekasan. Media Gizi Kesmas. 11(2), 386-393. https://e-journal.unair.ac.id/MGK/article/view/30795